Sondag 25 Mei 2014

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK




A.      Pengertian Siklus Keuangan
Siklus akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keuangan. Siklus ini dimulai dari transaksi yang harus didukung dengan bukti dan dicatat di Buku Jurnal, selanjutnya diposting ke Buku Besar dan Buku Besar Pembantu. Dengan klasifikasi di Daftar Saldo, Kertas Kerja serta Penyesuaian maka dihasilkan Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas. Setelah tahap Penutupan dan dibuat Daftar Saldo Setelah penutupan serta Pembalikan, maka Neraca Awal dapat disusun dengan baik.
B.      Transaksi
Transaksi merupakan suatu kegiatan yang dapat mengubah posisi keuangan suatu entitas dan pencatatannya memerlukan data, bukti atau dokumen pendukung dalam kegiatan operasi suatu entitas. Pencatat transaksi akuntansi adalah sebagai berikut :
1.       Pemegang Kas   -        Bendahara Rutin (Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Fisik)
2.       Pemegang Kas   -        Bendahara Proyek (Belanja Modal)
3.       Pemegang Kas   -        Bendahara Gaji
4.       Pemegang Kas   -        Bendahara Penerima
·         Jenis Transaksi
1.       Transaksi Kas, yaitu transaksi yang mengakibatkan pertambahan atau pengurangan kas. Contoh : Pencairan SPMU, Penerimaan Piutang, Pembayaran Belanja Gaji, dll.
2.       Transaksi Nonkas, yaitu transaksi yang mengakibatkan perubahan pada aset, utang, pendapatan, belanja tetapi tidak mempengaruhi kas. Contoh : Penerimaan aktiva tetap dari donatur, pembebasan utang.
·         Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah semua media pendokumentasian dari transaksi atau kejadian ekonomi. Contoh :
Kas
Surat Tanda setoran (STS), Surat Perintah Membayar (SPM)
Piutang
Daftar piutang
Persediaan
BA Penerimaan barang, daftar persediaan
Aktiva Tetap
BA Penerimaan inventaris, daftar aktiva
Utang
Surat perjanjian (Akad Kredit), dokumen penarikan pinjaman
Pendapatan
Surat Tanda Setoran (STS), Daftar Pembukuan Administratif (DPA)
Belanja
Surat Perintah Membayar (SPM), Daftar Pembukuan Administratif (DPA)

·         Bukti Jurnal
Bukti jurnal adalah pendokumentasian bukti transaksi ke dalam alat/ media untuk melakukan pencatatan akuntansi. Bukti jurnal memuat kode serta sisi debet dan kredit perkiraan Buku Besar dari masing-masing transaksi, nama dan tanda tangan/paraf dari petugas/pejabat pembuat bukti, petugas/pejabat validasi bukti, dan petugas pembuku bukti. Bukti jurnal ini sebagai dasar melakukan pencatatan dalam Buku Jurnal.
Penggolongan Bukti Jurnal
1.       Bukti Jurnal Kas Masuk (BKM), yaitu dokumen yang mendukung jurnal penerimaan kas. Pemegang kas pada satuan kerja perangkat daerah membuat BKM berdasarkan dokumen dasar berupa Surat Tanda Setoran (STS) atau bukti pemotongan/pemungutan pajak-pajak pusat/negara. Bendaharawan Umum Daerah/Pengelola Keuangan Daerah membuat BKM berdasarkan STS ke Kas daerah.
2.       Bukti Jurnal Kas Keluar (BKK), yaitu dokumen yang mendukung jurnal pengeluaran kas oleh Bendaharawan atau Kas Daerah. Pemegang Kas pada satuan kerja perangkat daerah membuat BKK berdasarkan dokumen dasar berupa bukti-bukti pengeluaran anggaran. Pengelola Keuangan Daerah membuat BKM mendasarkan SPM (Surat Perintah Membayar).
3.       Bukti Jurnal Nonkas/Memorial (BM), yaitu dokumen yang mendukung penambahan dan atau pengurangan terhadap pendapatan, belanja, pembiayaan, aset, utang, ekuitas dari transaksi nonkas.
C.      Jurnal
Jurnal merupakan metode yang dipakai untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan maupun data lainnya. Data yang dicatat meliputi :
1.        Tanggal transaksi
2.        Kode rekening
3.        Uraian
4.        Jumlah debet
5.        Jumlah kredit
Basis akuntansi adalah perlakuan pengakuan atas hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi keuangan. Perbedaan basis akan berpengaruh terhadap proses akuntansi. Terdapat dua basis yaitu (1) basis kas adalah basis yang mengakui timbulnya hak atau kewajiban pada saat kas diterima atau dikeluarkan. (2) basis akrual adalah basis yang mengakui adanya hak atau kewajiban pada saat perpindahan hak lepas dari saat kas diterima atau dikeluarkan. Standar Akuntansi Pemerintahan menggunakan basis modifikasian yang disebut dengan basis kas menuju akrual. Aset, kewajiabn, dan utang diakui menurut basis akrual sedangkan pendapatan, belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas. Agar transaksi dapat dicatat atau muncul dalam akun neraca, maka digunakan mekanisme Jurnal Korolari dan/atau jurnal penyesuaian akhir tahun. Keguanaan jurnal korolari adalah untuk mencatat agar transaksi yang mempengaruhi akun neraca (selain kas) dan Laporan Realisasi Anggaran dapat dicatat pada waktu yang sama.
1.       Kas dan Bank
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan. Bank adalah tempat penyimpan kas daerah (Kasda) atau kas di pemegang kas (PK).
2.       Piutang
Piutang merupakan hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
3.       Persediaan
Persediaan adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi.
4.       Investasi Jangka Panjang
Menggambarkan jumlah yang dibayarkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk : (1) penyertaan modal pemerintah BUMD, lembaga keuangan daerah, badan hukum milik negara, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik daerah (2) pinjaman jangka panjang BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah pusat/daerah, dan pihak lainnya termasuk pinjaman luar negeri yang terus dipinjamkan (3) penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga (4) investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki dengan maksud menghasilkan pendapatan.
5.       Aset Tetap
Aset tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan dan digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
6.       Dana Cadangan
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi.
7.       Aset lain-lain
Aset lain-lain adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Antara lain tagihan penjualan angsuran, kemitraan dengan pihak ketiga, bangunan dalam pengerjaan.
8.       Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
9.       Akuntansi Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang merupaka utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode lebih dari satu periode akuntansi. Dapat digunakan untuk membiayai pembangunan prasarana yang merupakan aset daerah dan dapat menghasilkan penerimaan untuk pembayaran kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat.
10.   Ekuitas Dana
Ekuitas dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah utang, terdiri dari :
a.      Ekuitas Dana Lancar (EDL)
Merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang/kewajiban lancar. Terdiri atas : siLPA Tahun Pelaporan, Akumulasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), cadangan untuk piutang, cadangan untuk persediaan, dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
b.      Akuntansi Ekuitas Dana yang Diinvestasikan (EDI)
Merupakan selisih antara jumlah nilai investasi permanen, aset tetap, aset lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan) dengan jumlah nilai utang jangka panjang. Meliputi dana yang : diinvestasikan dalam investasi permanen, diinvestasi dalam aset tetap, diinvestasi dalam aset lainnya, dan sebagai rekening yang mengurangi (contra account) adalah dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.
c.       Akuntansi Ekuitas Dana yang Dicadangkan (EDC)
Diinvestasikan dalam dana cadangan merupakan ekuitas dana yang dicadangkan untuk tujuan tertentu. Jadi rekening ini merupakan pasangan rekening dana cadangan.
11.   Akuntansi Pendapatan
a.      Pendapatan adalah peningkatan aktiva dan atau penurunan utang yang berasal dari berbagai kegiatan periode berjalan akuntansi tertentu.
b.      Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.
c.       Pendapatan Daerah dirinci menurut kelompok pendapatan terdiri sebagai berikut : pendapatan asli daerah, transfer dan lain-lain pendapatan yang sah.
d.      Saldo normal perkiraan buku besar pendapatan daerah adalah saldo kredit
e.       Pendapatan daerah diakui dalam periode berjalan.
f.        Pengakuan Pendapatan daerah diakui dalam periode berjalan berdasarkan jumlah kas tang diterima.
g.      Pencatatan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto.
h.      Pengukuran pendapatan daerah menggunakan mata uang rupiah.
i.         Pendapatan daerah diukur dengan mata uang asing dikonversi ke mata uang rupiah.
12.   Akuntansi Belanja
a.      Belanja adalah penurunan aktiva dan atau kenaikan utang yang berasal dari berbagai kegiatan dalam satu periode akuntansi.
b.      Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu menjadi beban daerah.
c.       Belanja daerah terdiri dari bagian belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga.
d.      Saldo normal perkiraan buku besar bagian belanja daerah adalah saldo normal.
13.   Akuntansi Pembiayaan
a.      Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
b.      Saldo normal perkiraan buku besar penerimaan pembayaran adalah saldo kredit.
D.      Buku Besar
Buku besar merupakan suatu buku yang berisi kumpulan rekening atau rekening yang dicatat dalam jurnal. Buku besar dibuat oleh :
1.       Pemegang kas    -        bendahara rutin
2.       Pemegang kas    -        bendahara proyek
3.       Pemegang kas    -        bendahara gaji
4.       Pemegang kas    -        bendahara penerima
E.       Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian rekening tertentu yang ada dibuku besar, yaitu piutang, persediaan, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan utang.
F.       Buku Besar Pembantu Kas
Buku besar pembantu kas berisi rincian pendapatan-pendapatan, misalnya pendapatan pajak reklame dan pendapatan retribusi parkir. Terdapat dua macam buku besar pembantu kas yaitu buku besar pembantu penerimaan kas dan buku besar pembantu pengeluaran kas.
G.     Daftar Saldo
Daftar saldo merupakan daftar rekening-rekening beserta daldo yang menyertainya dalam suatu periode tertentu.
H.     Kertas Kerja
Merupakan kolom-kolom yang digunakan dalam proses akuntansi keuangan manual. Kertas kerja dibedakan untuk Laporan Triwulan dan Laporan Tahunan.
I.        Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal jurnal yang dibuat pada akhir periode anggaran atau pada saat laporan keuangan akan disusun agar menghasilkan pengkaitan yang tepat antara pendapatan dan belanja/biaya. Jenis penyesuaian meliputi biaya dibayar dimuka, pendapatan yang ditangguhakn, pendapatan terhimpun, biaya terhimpun.
J.        Jurnal Eliminasi
Jurnal eliminasi adalah jurnal dibuat dengan tujuan untuk mengeliminasi (menghilangkan) saldo semua rekening timbal balik antara Pemda dan dinas. Jurnal ini dibuat dengan mendebit rekening timbal balik yang bersaldo kredit dan mengkredit rekening timbal balik yang bersaldo debit.
K.      Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan berdasarkan waktu : (1) laporan keuangan triwulan (2) laporan keuangan tahunan.
Laporan keuangan berdasarkan unit kerja : (1) laporan keuangan dinas/instansi (2) laporan keuangan konsolidasi Pemkab/Pemkot.
L.       Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan jurnal yang dilakukan setelah laporan keuangan selesai disusun. Biasanya dilakukan hanya pada akhir periode anggaran tahunan. Penutupan ini menyebabkan saldo-saldo rekening menjadi nol sehingga rekening tersebut siap kembali menerima data akuntansi berikutnya.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking