Sondag 25 Mei 2014

PROSEDUR PEMERIKSAAN PENDAPATAN



1.      Melakukan compliance test untuk mengevaluasi internal control klien. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penjualan fiktif. Jenis pengujian pengendalian yang sesuai untuk suatu asersi ditentukan oleh :
a.       Memeriksa data sekuritas perusahaan yang terdaftar di BAPEPAM
b.      Memeriksa volume transaksi atau data atas sekuritas perusahaan
c.       Sifat atau kompleksivitas yang digunakan perusahaan untuk memproses dan mengendalikan informasi
d.      Sifat ketersediaan bukti termasuk bukti audit dalam bentuk elektronik
2.      Memeriksa bukti-bukti transaksi yang terkait dengan penjualan sekuritas baik tunai maupun kredit. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana perusahaan mengakui pendapatan. Dalam CALK Mandiri Sekuritas, mengakui pendapatan dengan tiga cara diantaranya :














3.      Mengusut saldo akun pendapatan di laporan keuangan dengan memeriksa dokumen dan catatatan dalam proses pendapatan, yaitu :
a.       Pesanan penjualan pelanggan
b.      Formulir persetujuan kredit
c.       Laporan Pesanan yang belum terselesaikan
d.      Dokumen Pengirirman
e.       Faktur Penjualan
f.       Jurnal Penjualan
g.      Laporan Transaksi Pelanggan
h.      Buku besar pembantu piutang usaha
i.        Neraca saldo umur piutang usaha
j.        Nota Pembayaran
k.      Jurnal penerimaan kas
l.        Memorandum kredit
m.    Otorisasi penghapusan
4.      Membuat usulan penyesuaian audit terhadap akun pendapatan jika diperlukan
PROSEDUR PEMERIKSAAN BEBAN
1.      Meminta rincian Biaya-biaya per tanggal neraca.
2.      Check mathematical accuracy.
3.      Mecocokkan saldo biaya-biaya per tanggal neraca dengan saldo buku besar (general ledger) biaya-biaya yang terkait.
4.      Melakukkan vouching terhadap perhitungan beban selama tahun berjalan
5.      Membuat usulan audit adjustment jika diperlukan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN EKUITAS
1.      Pelajari dan evaluasi internal control atas ekuitas dan transaksi jual beli saham, pembagian dan pembayaran dividen dan sertifikat saham.
2.      Minta copy dari akta pendirian, SK Pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM, SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam, SK Presiden, untuk disimpan dalam permanent file.
























3.      Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang tercantum di neraca dan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan.







4.      Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai tambahan setoran modal dalam periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti pembukuan lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah.





















5.      Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan :
-          Beberapa modal dasar, modal ditempatkan, modal disetor serta premium dan discount dari penjualan saham.
-          Jenis saham yang dimiliki perusahaan, berapa jumlah  common stock dan preferred stock baik dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.
-          Rincian pemegang saham.
6.      Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained earnings/deficit, untuk mengetahui apakah perubahan tersebut sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang dan apakah adjustment ke retained earnings/deficit memang reasonable dan jumlahnya cukup materil.
7.      Seandainya ada pembagian dividen, periksa apakah :
-          Dividen dibagika dala betuk cash dividend, stock dividend, atau property dividend.
-          Pencatatannya sudah benar (baik pada waktu deklarasi dividen maupun pada saat pembayaran dividen)
-          Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang (melalui notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang saham).
-          Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
8.      Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan (accumulated losses/deficit) sda melebihi modal disetor, kalau ini terjadi pertimbangan going concern perusahaan.
9.      Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau biro administrasi efek (stock transfer agent).
10.  Seandainya ada treasury stock;
-          Periksa bukti pembelian dan otorisasinya.
-          Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya (jika treasur stock dijual kembali)
-          Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock (apakah untuk memperbaiki harga pasar saham perusahaan atau untuk dibagikan sebagai saham bonus)
-          Perhatikan bahwa treasury stock tidak berak atas pembagian deviden.
11.  Periksa apakah penyajian ekuitas di neraca dan catatan atas laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
12.  Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking